Kehadiran burung – burung liar di kebun kopi merupakan salah satu bagian penting dalam proses pertanian berkelanjutan karena burung liar sangat berguna sebagai pengendali hama alami di kebun.
Ada banyak jensi burung yang bisa di temukan di kebun kopi namun kali ini kita akan membahas salah satu jenis burung yang banyak di temukan di kebun kopi yang bernama Prinia superciliaris. Burung yang tergolong ke dalam keluarga cisticolidae memang habitatnya di daerah pegunungan sama dengan kopi terutama jenis kopi arabika maka tidak heran burung ini menjadi penghuni tetap kebun kopi.
Burung mungil pemakan hama ini sering membuat sarang di pohon – pohon kopi, hidup secara berpasangan dan tidak bergerombol seperti burung lainya. Burung prinia akan bernyanyi pada waktu – waktu tertentu saja biasanya pada jam 10 siang, jam 01 siang serta pada jam 04 sore hari meskipun di luar waktu itu mereka sering bersuara tapi tidak saling bersahutan dengan pasangan burung prinia lainya. Bagi petani kopi di dataran tinggi gayo burung ini sering di jadikan sebagai tanda untuk istirahat pada jam – jam tertentu dari segala aktivitas di kebun dan memanggilnya dengan sebutan burung pepil.
Di Dataran Tinggi Gayo sendiri, populasi burung ini masih banyak dan bisa di katakan aman karena bukan jenis burung yang menjadi target para pemburu burung liar untuk saat ini.
Populasi burung liar di kebun kopi untuk semua jenis sebetulnya bisa di pertahankan asalkan ada regulasi yang mengaturnya sehingga tidak ada jenis burung yang harus terancam punah bahkan harus punah karena di buru tanpa aturan yang berdampak pada meningkatnya jumlah hama di kebun kopi sendiri.
Posting Komentar untuk "Burung Kebun Kopi : Prinia superciliaris (Pepil) Part 01"
Silahkan sampaikan pendapat anda menurut judul artikel